“Simplicity,
patience, compassion.
These three are your greatest treasures.
Simple in actions and thoughts, you return to the source of being.
Patient with both friends and enemies, you accord with the way things are.
Compassionate toward yourself, you reconcile all beings in the world.”
These three are your greatest treasures.
Simple in actions and thoughts, you return to the source of being.
Patient with both friends and enemies, you accord with the way things are.
Compassionate toward yourself, you reconcile all beings in the world.”
― Lao Tzu, Tao Te Ching
Saya tidak memiliki satupun. Simplicity, patience,
compassion. Saya hampir yakin tentang hal itu. Tapi bukan berarti Saya tidak
belajar apapun.
Tahun-tahun
belakangan ini, banyak hal yang Saya pelajari. Sudah seharusnya. Kalau tidak
belajar sesuatu sama sekali pastilah Saya manusia paling bodoh di bumi ini.
Karena tumplek–blek (tumplek blek itu kurang lebih artinya
adalah tumpah–ruah) itulah terkadang rasanya capek sekali. Bahkan mengobrolpun
rasanya terlalu menguras tenaga.
Saya berbincang panjang lebar
dengan sahabat tercinta, Rica Safitrie, tentang perubahan. Berbincang panjang
lebar seperti di masa lalu, ngobrol bego istilah kami, ngobrol sampe bego.
Sampai bego tidak tahu harus ngobrol apa lagi, sampai saling mem-bego-bego-kan
satu sama lain, sampai menertawakan diri sendiri karena menyadari ke-bego-an
terbaru yang telah dilakukan, dan seterusnya. Itulah ngobrol bego. Aktivitas
kami setiap hari, kecuali Rica pulang ke priok atau Saya pergi ke luar kota, sewaktu
masih kuliah dulu.