“Pengkhianatan mampu membuat
perut mulas luar biasa.
Tapi itu bagus, membuat kita
selalu waspada”.
Anda
pasti orang yang sangat beruntung jika Anda pernah mengalami hal ini. Kenapa?
Karena rasa pengkhianatan itu sepekat biji kopi yang baru disangrai. Pahit dan meninggalkan
rasa asam di akhirnya.
Pengkhianatan,
misalnya, adalah ketika seseorang setulus hati mencurahkan segala daya upaya
untuk melakukan sesuatu demi seseorang yang lain. Dan ketika seseorang gagal, seseorang
menjadi pembual yang paling hina. Dan setelahnya, handai taulan dihimbau untuk
berhati-hati pada orang hina tersebut. Bahkan bertahun kemarau akan dihapus
oleh hujan sehari.
Cepat
atau lambat, kita (semua) akan sampai pada titik tersebut. Suatu perasaan dikhianati. Entah ringan entah berat, entah siapa
pelakunya. Bisa dilakukan oleh Anda sendiri, dikhianati
oleh diri Anda sendiri. Damn!